Lompat ke konten

BUDIDAYA MANGGA

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA

Musim mangga telah tiba, siapa suka mangga? Banyak orang menyukai mangga. Buah mangga merupakan tanaman tropika dengan aroma dan rasanya yang segar. Buah ini banyak dikenal masyarakat , namun banyak orang yang tidak mengetahui cara membudidayakan buah mangga dengan benar.

Tanaman mangga bisa diperbanyak melalui 3 cara yakni:

  1. Semai biji. Sebaiknya pilih biji dari tanaman yang kuat juga sehat. Biji mangga tersebut dikeringkan dan kemudian kulitnya dibuang. Setelah itu biji tersebut disemaikan pada kotak semai dengan ukuran 100 x 50 x 20. semai 10 sampai 20 cm. Biji tersebut  disemai dengan bagian perut mengarah ke bawah agar akarnya tidak menjadi bengkok. Selama proses penyemaian biji tersebut, sebaiknya bibit tidak kekurangan air.
  2. Okulasi. Metode ini dianggap sebagai perbanyakan pohon mangga yang terbaik. Caranya dengan menempelkan tunas batang dari pohon yang buahnya berkualitas baik ke bagian batang bawah pohon yang akar dan batangnya kuat. Okulasi ini dilakukan sebaiknya di musim kemarau agar bagian yang ditempelkan tersebut tidak membusuk.
  3. Cangkok. Batang yang hendak dicangkok sebaiknya memiliki ukuran diameter 2,5 cm dan dari tanaman berumur minimal 1 tahun. Adapun panjang sayatan cangkokan adalah 5 cm. Sayatan kemudian diberi pupuk kandang dan dibungkus sabut kelapa serta plastik di bagian luarnya.

Tahapan Budidaya Mangga

Penanaman ini dibagi menjadi empat tahapan yaitu dengan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pembentukan tajuk pohon, dan pemeliharaan kebun mangga.

  1. Persiapan Lahan, dengan cara lahan dibajak sebelum musim hujan, tempat yang ditanami diberi tanda menggunakan ajir jarak 12-14 m. Membuat lubang ukuran 60 x 60 cm dan dalamnya 60 cm. Tanah galian atas dipisahkan dengan bagian bawah dan dibiarkan selama 1-2 bulan. Tanah galian dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak tanah per lubang. Pada waktu mengembalikan, tanah galian bagian bawah didahulukan.
  2. Penanaman, Penanaman dilakukan ketika hujan telah turun. Bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah disediakan sambil menekan-nekan tanahnya. Penanaman diusahakan agar leher akar pohon 15-20 cm di atas permukaan lahan kebun untuk menjaga kelembaban tanah yang dipasang miring dapat mengurangi sedikit demi sedikit kekuatan pohon. Pemeliharaan dibutuhkan ketika bibit diangkut dengan cara memotong cabang/akar yang mati. Bekas potongan tersebut ditutupi dengan parafin yang di campur 8 bagian Carbolineum plantarum hingga homogen.
  3. Pemupukan, Pupuk NPK (15:15:15) diberikan pada pertengahan musim hujan dengan memasukkan ke dalam lubang-lubang sedalam 15 cm di sekitar pohon dengan jarak sesuai luas tajuk. Kemudian lubang ditutup dengan tanah. Untuk pohon muda 0,5-1 kg dan untuk pohon tua/besar 2-3 kg/pohon. Pupuk kandang sebanyak 50-100 kg/pohon diberikan tiap bulan pada akhir musim hujan. Untuk tanaman muda yang kekurangan unsur hara tertentu, pemupukan bisa dengan menyemprot tanaman menggunakan pupuk daun.
  4. Pembentukan tajuk pohon, Pembentukan tajuk dimulai pada tahun ke dua. Pemangkasan pertama dilakukan dengan memotong batang pohon setinggi 50-60 cm. Cabang baru yang tumbuh diperlukan 3-4 yang tersebar rata di sekitar lingkaran batang. Pada tahun ke tiga, 3-4 cabang yang tumbuh dilakukan pemangkasan masing-masing cabang disisakan 3-4 cabang baru yang tumbuh.
  5. Pemeliharaan, Pada tahun pertama diperlukan pengendalian gulma disertai penggarpuan dangkal pada lingkaran tanah di bawah pohon 3-4 kali setahun. Setelah digarpu, ditutup dengan jerami. Untuk keamanan tanaman diperlukan pemagaran. Tanaman yang mati segera disulam. Dan pemeliharaan terhadap parasit benalu dilakukan dengan cara memotong cabang yang terserang sekali setahun bersamaan dengan pemangkasan pohon.

Hama dan Penyakit

Pada budidaya mangga, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pengendalian hama dan penyakit. Berikut ini adalah jenis hama dan penyakit pada mangga serta cara   mengatasinya :

Hama yang biasa menggangu pertanaman mangga, yaitu: Cicadelidae dapat diatasi oleh insektisa diazion, kutu putih dapat diatasi dengan racun kontak, semut dapat diatasi dengan membakar sarang semut, Aulacophora dapat diatasi dengan penyemprotan racun perut, wareng mangga dapat diatasi dengan pemusnahan tanaman yang terserang.

Hama lain yaitu penggerek buah dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida, kepik penghisap daun dapat diatasi dengan memotong bagian tanaman yang terserang, penggerek ranting dan pucuk dapat diatasi dengan isektisida sistemik, hama bintil daun dapat diatasi dengan memotong bagian tanaman yang terserang, lalat buah dapat diatasi dengan memusnahkan bagian mangga yang terserang, kalong dan kelelawar dapat diatasi dengan memberi kincir angin yang diberi alat penimbul suara.

Beberapa penyakit tanaman mangga, diantaranya Gleosporium mangiferra dapat diatasi dengan menyemprot bubur bordo, Gleosporium pada  tajuk pohon dapat diatasi dengan penyemprotan benlate, dan Diplodia dapat diatasi dengan pengupasan kulit yang sakit.

Link terkait:

http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12587

https://www.garnesia.com/news/read/697/teknik-budidaya-tanaman-mangga.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × 2 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.