Lompat ke konten

TANAM DURIAN SANG BUAH UNIK

Makan durian, asyiknya rame-rame, ungkapan itu seringkali dilontarkan oleh para pecinta durian di negeri ini. Durian merupakan buah unik, karena memiliki ciri khas tertentu, aromanya yang harum sangat menggoda para pecintanya. Dibalik aromanya yang khas tentu masih banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana sih menanam dan memelihara durian.

Wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke sepanjang 5000 km menyebabkan musim panen durian tidak serentak dan cenderung berurutan hampir sepanjang tahun. Produksi durian selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2015-2019) menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Syarat Tumbuh

Secara umum  curah hujan untuk pertumbuhan optimal durian adalah total 1.500 – 2.500 mm/tahun, dengan 7-10 bulan basah (curah hujan >100 mm/bulan) dan 2-4 bulan kering (curah hujan).

Media dan air tanah Struktur tanah tanamam durian yang baik adalah pada lapisan top soil gembur, remah, berbutir, banyak mengandung bahan organik, solum dalam > 1,5 meter.

Pada lapisan sub soil lempung berpasir hingga agak liat. Warna tanah kehitaman, kecoklatan-coklatan hingga merah kekuningan.

Jenis tanah yang sesuai adalah Allivial, Andosol, Inseptisol, Podsolik Merah kuning dan lainnya, dengan tingkat kemasaman tanah (pH) 6.0 -7.0.

Ketinggian tempat Tanaman durian < 800 mdpl atau disesuaikan dengan varietas yang akan ditanam. Kemiringan lahan dianjurkan adalah 50 – 200 , apabila melebihi 300 dianjurkan dilakukan terrasering.

Persiapan Tanam

104 varietas durian yang terdaftar di Kementerian Pertanian, antara lain Aspar, Bentara, Hepe, Kani, Kanjeng, Kayan, Krom, Banyumas, Mas, Matahari, Menoreh Jambon, Menoreh Kuning, MK Hortimart, MKJL, Namlung Petaling-06, Otong, Pelangi Atururi, Perwira, Petruk, Raja Mabah, Ripto, Salisun, Saweri Gading, Serumbut, Sigundul, Sidodol, Simemang, Sitokong, Sunan, Tembaga dll.

Tahapan persiapan lahan disesuaikan dengan kondisi lahan. Lahan tegalan, lahan dataran tinggi dan dataran rendah membutuhkan penyesuaian perlakuan dalam persiapan lahan.

Tahapan pelaksanaan persiapan lahan

  1. Lakukan pengukuran lahan, menentukan batas lahan, dan membuat sketsa lahan.
  2. Tentukan desain/denah lahan usaha
  3. Tentukan denah tanaman pada blok produksi berdasarkan kontur lahan dan arah sinar matahari.
  4. Lakukan pembersihan lahan (land clearing)
  5. Pisahkan kayu dari bagian lain untuk dapat dimanfaatkan.
  6. Buat terasering sesuai kontur apabila kemiringan lahan > 30°
  7. Untuk lahan pasang surut/rawa mineral (ada cara khusus)
  8. Tetapkan jarak tanam
  9. Buat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm untuk tanah relatif gembur/guludan, ukuran 100 x 100 x 100 cm untuk tanah kering atau tanah berlempung, atau ukuran lubang tanam disesuaikan dengan kondisi jenis tanah.
  10. Letakkan lapisan tanah bagian atas ± 20 cm dari permukaan tanah secara terpisah dengan lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya;
  11. Biarkan lubang tanam terbuka selama ± 7 hari agar galian terkena panas matahari.
  12. Setelah ± 7 hari, campurkan tanah lapisan atas ditambah lapisan tanah permukaan sekitar lubang tanam dengan pupuk organik (kandang/kompos) yang telah terdekomposisi sempurna
  13. Masukkan tanah galian yang telah dicampur pupuk ke lubang tanam.

Persiapan Benih

  1. Siapkan tempat dengan naungan untuk menyimpan benih sementara
  2. Pilih benih durian berlabel/bersertifikat yang berasal dari hasil perbanyakan vegetatif (okulasi atau grafting).
  3. Menyediakan benih durian sebanyak lubang tanam yang tersedia
  4. Letakkan benih di tempat yang teduh/di bawah naungan tempat pembenihan sementara
  5. Lakukan pemeliharaan benih dalam pembenihan sementara secara intensif
  6. Pangkas cabang/ranting benih durian yang tumbuh menyaingi batang utama dan membuang tunas air yang tumbuh dari batang
  7. Lakukan pemupukan pada saat tanaman masih di polybag.
  8. Lakukan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bila diperlukan selama di pembenihan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
  9. Dokumentasikan setiap kegiatan persiapan benih yang telah dilakukan.

Penanaman

Penanaman dilakukan pada awal musim hujan dan pada sore hari agar benih mempunyai kesempatan memperoleh udara sejuk pada malam hari dan tidak langsung terkena paparan panas sinar matahari yang terik. Tahapan pelaksanaan penanaman adalah sebagai berikut :

  1. Periksa kondisi lubang tanam yang telah disiapkan
  2. Buat galian kembali disesuaikan dengan ukuran polibag.
  3. Buat lubang biopori di dasar lubang tanam sesuai sesuai kebutuhan, jika diperlukan.
  4. Letakkan benih ditengah lubang galian yang telah disiapkan
  5. Buka polybag benih
  6. Timbun benih dengan tanah
  7. Gunakan ajir untuk menopang pangkal batang utama
  8. Gunakan naungan sementara
  9. Gunakan mulsa dari jerami/rumput kering
  10. Lakukan penyiraman benih setelah penanaman.
  11. Lakukan perawatan pemeliharaan selama masa perkembangan tanaman.
  12. Lakukan perlakuan khusus jika benih durian di tanam di luar musim hujan, jika diperlukan.
  13. Lakukan pemeliharaan cabang untuk metode UHDP Triple Trees Planting

Link terkait

http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12473

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + 20 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.