Lompat ke konten

TEMU TEKNIS HILIRISASI TEKNOLOGI DAN INOVASI BALITBANGTAN KALIMANTAN BARAT(18/11/2021)

  • oleh

Temu teknis hilirisasi teknologi dan inovasi pertanian dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 November 2021 dari pukul 08.30 WIB sampai selesai di Aula Pertemuan BPTP Kalimanan Barat. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian lingkup wilayah kalimantan Barat dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk mempercepat hilirisasi inovasi teknologi hasil Balitbangtan ke pengguna teknologi, baik pengguna langsung maupun antara BPTP Kalimantan Barat. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Kepala BPTP Kal-Bar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,Kepala Puslitbangtan, Kepala BPS Provinsi Kal-Bar, Koordinator penyuluh serta penyuluh pertanian di Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.
Kegiatan diawali dengan penyerahan secara simbolis benih padi Inpari 36 dan Inpari 37 oleh Gubernur kalimantan Barat. Kemudian acara dilanjutkan di Aula BPTP Kalimantan Barat. Sambutan dan arahan dari Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat , Ir. Florentinus Anum, M. Si., menjelaskan bahwa permaslahan yang selalu melekat pada petani adalah label bahwa petani dianggap sebagai pekerjaan yang mungkin rendah atau dinomorduakan. Beliau juga menjelaskan upaya dan Dinas terkait bersama BPTP Kalimantan Barat dalam membangun pertanian dengan mensejahterakan petani dalam meningkatkan produktivitas padi. Diakhir sambutannya, beliau juga berkenan untuk membuka Acara Temu Teknis tersebut.Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber yang kompeten dibidangnya. Materi tersebut berupa Teknologi Produksi Benih Padi, Strategi Pembangunan Pertanian dan Pencapaian Swasembada Pangan Berkelanjutan, Teknik Ubinan Berdasarkan KSA untuk Penentuan Provitas Padi, dan Penerapan Inovasi Teknologi mendukung Pembangunan Kawasan Tanaman Pangan di kalimantan Barat. Kemudian, dilanjutkan diskusi bersama para penyuluh mengenai permasalahan di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − 12 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.